Selasa, 24 Februari 2009
Kamis, 19 Februari 2009
Sabtu, 14 Februari 2009
Istilah teknologi informasi

1. Blogger
Blogger yaitu penulis catatan harian di internet atau halaman web atau orang-orang yang senantiasa menulis dan mengupdate blognya.
2. Browsing
Browsing adalah Kegiatan menjelajah dunia maya atau mengunjungi website,home page,situs,portal. Alat yang digunakan adalah Web. Browser. Web. Browser sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a. Internet exsplorer
b. Mozilla firefox
c. Metscap
d. Opera
3. Friendster
Friendster adalah fasilitas untuk membuat jaringan pertemanan di dunia internet. Dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams.
4. Downloading
Downloading yaitu menyalin data dari server secara remote. Mengambil file atau mentransfer file dari satu komputer ke komputer lainnya.
5. Hotspot
Hotspot yaitu wilayah terbatas yang dilyani oleh satu atau sekumpulan access point. Access point adalah sebuah signal penghubung yangmengoneksikan point satu dengan point yang lain.
6. Server
Server adalah komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan. Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya
7. Spam
Spam yang berarti pesan sampah yang tidak diinginkan masuk melalui e-mail, bisa berupa pesan yang tak berarti atau iklan yang kurang berguna.
8. Chatting
Chatting yaitu berdialog dengan sesama pengguna internet yang terhubung dalam suatu jaringan. Percakapan ini bisa dilakukan dengan saling berinteraktif melalui teks maupun suara.
9. Digital
Digital yaitu hasil tekhnologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi untuk urutan bilangan 0 dan 1, untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat.
10. Transmitter
Transmitter yaitu alat pemancar.
11. WWW
WWW adalah sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara,dll dipresentasikan dalam bentuk hypertest dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser.
12. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah singkatan dari Local Area Network, yang berarti jaringan komputer yang sederhana.Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
13. Website
Website yaitu kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi suara, atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statik maupun dinamik yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
14. Telekonferen
Telekonferen yaitu konferensi jarak jauh atau komunikasi interaktif antara tiga orang atau lebih yang terpisah jauh secara geografis..
15. Protocol
Kumpulan dari beberapa aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara beberapa alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar. Protocol adalah yang menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer berinteraksi, termasuk didalamnya format pesan yang mereka tukar dan bagaimana kesalahan ditangani. Hubungan telekomunikasi mencerminkan banyak aspek dari protokol dalam arti diplomatik, beberapa sinyal diubah dengan mengirim dan menerima perangkat, misalnya, diistilahkan dengan berjabat tangan dan berkenalan. Tiga aspek utama komunikasi yang diperhatikan oleh protokol adalah: bagaimana data direpresentasikan dan dikodekan, bagaimana ditransmisikan, dan bagaimana kesalahan dan kegagalan diketahui dan ditangani.
16.Password
password adalah Security atau yang berbau keamanan. password di dunia cyber atau di dunia teknologi itu sama halnya dengan nyawa kita. karena password biasanya berhubungan dengan Privasi seseorang.
17. E-mail
Email yaitu singkatan dari elektronik media yang beranti pesan atau surat secara elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar yang dikirim dari satu alamat ke alamat lainya dari jaringan internet.
Label:
Tugas (I)
Kamis, 05 Februari 2009
Falling in Love With you..

Kurasakan ku jatuh cinta
Sejak pertama berjumpa
Senyumanmu yang selalu menghiasi hariku
Kau ciptaanNya yang terindah
Yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan ku harapkan engkau tau
Kau yang kuinginkan
meski tak ku ungkapkan
Kau yang kubayangkan
Yang slalu kuimpikan
Aku jatuh cinta
Tlah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I'm falling in love
I'm falling in love with you
Kau ciptaanNya yang terindah
Yang menghanyutkan hatiku
Semua telah terjadi
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu
Dan ku harapkan engkau tau
Kau yang kuinginkan
Meski tak ku ungkapkan
Kau yang kubayangkan
Kuimpikan
Kuinginkan
Aku jatuh cinta
Tlah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I'm falling in love
I'm falling in love with you
Aku jatuh cinta
Tlah jatuh cinta
Cinta kepadamu
Ku jatuh cinta
I'm falling in love
I'm falling in love with you...
With you...
Label:
eesssttttt.....
PuiSi

SahabaT bgai udaRa tNpa soSok,,
dyA sLLu hdir saAt Qta bTuhin,,
mNghibUr Qta saAt sedih,,
BagiQ shBt tak tRniLai hRga'na.. Dya sbg peLita hidUp yg neRangin Qta dLm kgLpan..
Dy sLLu ad saAt Qta sDih t0wpun seNanX..
ThaNx for aLL to my BeZt FrieNd..
ShabaT bZa mRah tpi gA' bZa bNci...
ShabaT bZa mNangiZ tpi gA' bZa mLhAt Qta mNangiZ...
ShabaT bZa diAm tpi gA' bZa diAm saAt mLht Qta d'ZkitieN...
iTuLah aRti ZhbT yg sZungghNya...
SAHABAT adLh sSwtu yg ttP adA mZkpuN hRi trZa brgNti,, akN jd hRta yg brHrga jkA Qta ttP brZma...
HaRgA SeBaTaNg LiDi

Tahukah Anda mengapa sebatang sapu lidi begitu murah harganya? Begitu murahnya sampai-sampai ia jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga.
Padahal Anda tahu, ia harus dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah. Ia dijalin oleh wanita-wanita yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu legam pria yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli. Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak mengkalkulasi butir-butir keringatnya.
Maka, mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita serap sekarang ini, terselip cerita tentang pengorbanan yang jauh lebih berharga ketimbang harga seluruh sapu lidi yang bisa kita beli.
Label:
cerita religi
NaSiHaT MeNaRiK
Namanya Abu Abdurrahman Hatim bin Unwan, lahir di Balkh dan wafat di Wasyjard di dekat Tirmiz pada tahun 237 H/852 M. Waktu Hatim mengunjungi kota Baghdad, banyak orang mengerumuninya. Salah seorang berkata: “Wahai Abi Abdurrahman!, Tuan tidak fasih berbicara dan bukan pula bangsa Arab, tetapi dengan siapa Tuan beranggar kata Tuan mesti keluar sebagai pemenang!” Hatim menjawab: “Dalam diriku ada 3 sifat yang dapat mengalahkan lawan, yaitu:
1. Bila kebenaran di pihak lawanku, aku gembira
2. Bila dia salah, aku menajdi sedih
3. Kupelihara diriku agar jangan memandang bodoh lawanku
Berita ini sampai kepada Imam Ahmad bin Hanbal rahimakumullah. Beliau pun berkata: “Alangkah cerdasnya Hatim ini! Mari kita menemuinya!” Setelah berjumpa, Imam Ahmad berkata: “Wahai Abi Abdurrahman, bagaimana caranya menyelamatkan diri dari tipu daya dunia?” Jawab Hatim: “Ya Abi Abdullah, menyelamatkan diri dari tipu daya dunia adalah dengan 4 sifat, yaitu:
1. Anda hadapi kejahilan orang dengan penuh lapang dada.
2. Jangan bertoleransi terhadap kejahilanmu.
3. Anda berikan kepada mereka kepunyaanmu.
4. Jangan kau harapkan yang mereka punya.
Pada saat tiba di kota Baghdad, khalifah diberitahu orang: “Pertapa dari Khurasan telah tiba!” Khalifah memerintahkan agar Hatim dibawa ke hadapannya. Ketika memasuki istana, Hatim berseru kepada khalifah: “Wahai khalifah pertapa!” Khalifah menyahut: “Aku bukan seorang pertapa, seluruh dunia di bawah perintahku. Engkaulah seorang pertapa.”
Hatim membalas: “Tidak, engkaulah seorang pertapa. Allah berfirman:’Katakanlah! Sesungguhnya kenikmatan di atas dunia ini adalah sedikit.’ Dan engkau wahai khalifah telah cukup puas dengan yang sedikit itu, jadi engkaulah yang seorang pertapa, bukan aku. Aku tidak akan puas baik dengan dunia ini maupun dengan akhirat. Bagaimanakah aku dapat dikatakan sebagai seorang pertapa?”
1. Bila kebenaran di pihak lawanku, aku gembira
2. Bila dia salah, aku menajdi sedih
3. Kupelihara diriku agar jangan memandang bodoh lawanku
Berita ini sampai kepada Imam Ahmad bin Hanbal rahimakumullah. Beliau pun berkata: “Alangkah cerdasnya Hatim ini! Mari kita menemuinya!” Setelah berjumpa, Imam Ahmad berkata: “Wahai Abi Abdurrahman, bagaimana caranya menyelamatkan diri dari tipu daya dunia?” Jawab Hatim: “Ya Abi Abdullah, menyelamatkan diri dari tipu daya dunia adalah dengan 4 sifat, yaitu:
1. Anda hadapi kejahilan orang dengan penuh lapang dada.
2. Jangan bertoleransi terhadap kejahilanmu.
3. Anda berikan kepada mereka kepunyaanmu.
4. Jangan kau harapkan yang mereka punya.
Pada saat tiba di kota Baghdad, khalifah diberitahu orang: “Pertapa dari Khurasan telah tiba!” Khalifah memerintahkan agar Hatim dibawa ke hadapannya. Ketika memasuki istana, Hatim berseru kepada khalifah: “Wahai khalifah pertapa!” Khalifah menyahut: “Aku bukan seorang pertapa, seluruh dunia di bawah perintahku. Engkaulah seorang pertapa.”
Hatim membalas: “Tidak, engkaulah seorang pertapa. Allah berfirman:’Katakanlah! Sesungguhnya kenikmatan di atas dunia ini adalah sedikit.’ Dan engkau wahai khalifah telah cukup puas dengan yang sedikit itu, jadi engkaulah yang seorang pertapa, bukan aku. Aku tidak akan puas baik dengan dunia ini maupun dengan akhirat. Bagaimanakah aku dapat dikatakan sebagai seorang pertapa?”
Label:
cerita qalbu
AnAk CeRmIN KiTa
Anak Cermin Kita
Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan (fairness),
ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih-sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan (fairness),
ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih-sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Label:
cerita qalbu
BaTu BeSaR HiDuP Ini
Suatu hari seorang guru sufi yang arif sedang memberi kuliah pada para muridnya. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan murid-muridnya. Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Diisinya ember itu dengan batu sebesar kepalan tangan. Diisinya terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Lalu ia bertanya kepada murid-muridnya, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”
Semua murid serentak berkata, “Ya!” Sang guru bertanya lagi, “Sungguhkah demikian?” Kemudian, ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada murid-muridnya. “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini murid terdiam. Seseorang menjawab, “Mungkin tidak.” “Bagus, kalian sudah mulai mengerti,” sahut sang Guru. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil sampai penuh.
Sekali lagi, ia bertanya pada murid-muridnya, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?” “Belum!” sahut murid-muridnya serentak. Sekali lagi ia berkata, “Bagus, kini kalian telah mengerti,” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?”
Seorang murid dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”
“Oh, bukan!” sahut si Guru, “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa: Bila Anda tidak memasukkan “batu besar” terlebih dulu, maka Anda tidak akan pernah bisa memasukkan semuanya.”
Nah, apa yang dimaksud dengan “batu besar” alias yang utama dan penting dalam setiap detik dan momen yang kita hadapi atau bahkan dalam rentang umur yang terbatas seperti terbatasnya ruang dalam ember. Ingatlah untuk selalu mengutamakan “batu besar” atau Anda akan kehilangan kesempatan bila Anda terlebih dulu mengisinya dengan hal-hal kecil hingga waktu Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan, dan ini mestinya tak terjadi?
Semua murid serentak berkata, “Ya!” Sang guru bertanya lagi, “Sungguhkah demikian?” Kemudian, ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada murid-muridnya. “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini murid terdiam. Seseorang menjawab, “Mungkin tidak.” “Bagus, kalian sudah mulai mengerti,” sahut sang Guru. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil sampai penuh.
Sekali lagi, ia bertanya pada murid-muridnya, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?” “Belum!” sahut murid-muridnya serentak. Sekali lagi ia berkata, “Bagus, kini kalian telah mengerti,” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?”
Seorang murid dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”
“Oh, bukan!” sahut si Guru, “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa: Bila Anda tidak memasukkan “batu besar” terlebih dulu, maka Anda tidak akan pernah bisa memasukkan semuanya.”
Nah, apa yang dimaksud dengan “batu besar” alias yang utama dan penting dalam setiap detik dan momen yang kita hadapi atau bahkan dalam rentang umur yang terbatas seperti terbatasnya ruang dalam ember. Ingatlah untuk selalu mengutamakan “batu besar” atau Anda akan kehilangan kesempatan bila Anda terlebih dulu mengisinya dengan hal-hal kecil hingga waktu Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan, dan ini mestinya tak terjadi?
Label:
cerita qalbu
BeRkAt TaHaN MaKsIAt
Seorang saleh berkisah: Ketika aku sedang thawaf di Ka’bah tiba-tiba terdengar suara wanita, “Ya Karim, Ya Karim Ahdakal Qadim (Wahai Zat Yang Maha Pemurah, Wahai Zat Yang Maha Pemurah, aku mengharap janji-Mu yang dulu….)”
“Apakah janji antara kamu dan Tuhan?” tanyaku.
Wanita itu menjawab, “Dulu aku naik perahu bersama banyak pedagang. Tiba-tiba di tengah laut datang angin menerpa perahu sehingga tenggelamlah seluruh isi perahu itu. Tak ada yang selamat kecuali aku dan bayiku ini, terapung di atas batang kayu di tengah laut, dan ada juga seorang hitam yang terapung di atas kayu. Pada pagi hari ketika si hitam itu melihatku, tiba-tiba dia berusaha keras untuk mendekatkan kayunya kepadaku. Ketika ia telah bersamaku di atas kayu, tiba-tiba ia mengajakku berzina. Aku katakan padanya, “Hai hamba Allah, apakah Anda tidak takut kepada Allah, sedangkn kita ini berada di tengah-tengah musibah yang tidak bisa mengharapkan keselamatan dengan taat, apalagi dengan maksiat?”
“Ah jangan ngomong begitu! Tidak bisa tidak kita harus melakukannya!” tekannya
Karena anakku sedang tidur di pangkuanku, maka aku cubit dia biar bangun, lalu aku berkata kepada si hitam, “Biarkan aku menidurkan anakku ini terlebih dulu, nanti terserah maumu.” tiba-tiba ia menarik anakku dan melemparkannya ke dalam laut, maka aku segera menengadah ke langit dan berdoa, “Ya Allah Tuhan yang dapat memisahkan seseorang dengan isi hatinya, pisahkan aku dengan si hitam ini, dengan kekuasaan dan kekuatan-Mu! Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu!”
Demi Allah belum selesai doa itu keluar dari mulutku, tiba-tiba ada binatang laut yang muncul dan langsung membuka mulutnya, terus menelan si hitam itu dibawa ke dalam air. Dan Allah telah menyelamatkan aku dengan rahmat dan karunia-Nya. Sungguh Dia Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya.
Kemudian aku dibawa gelombang sampai ke sebuah pulau, dan di sana aku memakan apa saja yang aku dapat dari pohon dan minum dari air tawar. Kemudian setelah 5 hari, aku melihat sebuah perahu. Lalu dari atas bukit aku melambai-lambaikan sepotong kain. Ketika mereka melihat lambaianku, mereka segera mendekatkan perahunya.
Lalu keluar dari perahu itu tiga orang yang akan menjemputku. Ketika aku sudah di atas perahu, tiba-tiba aku melihat anakku ini di atas tangan salah seorang penumpang. Karena tak dapat menahan diri aku segera mengambil anakku lalu kudekap dan kuciumi sambil berkata, “Inilah anakku dan belahan hatiku!”
Orang-orang yang ada di dalam perahu itu heran dalam berkata, ”Apakah kamu gila?” Demi Allah aku tidak gila. Lalu kuceritakan kisahnya dari awal hingga akhir, lalu mereka berkata, “Hai Nyonya, karena Anda telah memberitakan kepada kami hal-hal ajaib, kami pun akan menyampaikan kabar serupa kepadamu. Ketika kami menjalankan perahu dengan angin yang baik, tiba-tiba kami dihadang oleh binatang laut yang besar, sedang anak ini berada di atas pugngung binatang itu. Lalu ada suara, “Jika kamu tidak mengambil anak ini, dia akan binasa!” Maka salah seorang dari kami turun untuk mengambil anak ini, dan begitu telah kami ambil, binatang itu menyelam ke dalam air, dan kami sungguh merasa takjub atas kejadian ini, juga atas beritamu. Karena itu sejak kini kami berjanji kepada Allah tidak akan berbuat dosa dan maksiat, dan hari ini kami bertaubat. “Maka bertaubatlah semua pelaut yang ada dalam perahu itu.
Ada riwayat bahwa doa yang dibaca oleh wanita itu adalah, “Ya Lathif Ya Karim Biluthfikal Qadim fa inna qalbi alal ahdi muqim.”
“Apakah janji antara kamu dan Tuhan?” tanyaku.
Wanita itu menjawab, “Dulu aku naik perahu bersama banyak pedagang. Tiba-tiba di tengah laut datang angin menerpa perahu sehingga tenggelamlah seluruh isi perahu itu. Tak ada yang selamat kecuali aku dan bayiku ini, terapung di atas batang kayu di tengah laut, dan ada juga seorang hitam yang terapung di atas kayu. Pada pagi hari ketika si hitam itu melihatku, tiba-tiba dia berusaha keras untuk mendekatkan kayunya kepadaku. Ketika ia telah bersamaku di atas kayu, tiba-tiba ia mengajakku berzina. Aku katakan padanya, “Hai hamba Allah, apakah Anda tidak takut kepada Allah, sedangkn kita ini berada di tengah-tengah musibah yang tidak bisa mengharapkan keselamatan dengan taat, apalagi dengan maksiat?”
“Ah jangan ngomong begitu! Tidak bisa tidak kita harus melakukannya!” tekannya
Karena anakku sedang tidur di pangkuanku, maka aku cubit dia biar bangun, lalu aku berkata kepada si hitam, “Biarkan aku menidurkan anakku ini terlebih dulu, nanti terserah maumu.” tiba-tiba ia menarik anakku dan melemparkannya ke dalam laut, maka aku segera menengadah ke langit dan berdoa, “Ya Allah Tuhan yang dapat memisahkan seseorang dengan isi hatinya, pisahkan aku dengan si hitam ini, dengan kekuasaan dan kekuatan-Mu! Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu!”
Demi Allah belum selesai doa itu keluar dari mulutku, tiba-tiba ada binatang laut yang muncul dan langsung membuka mulutnya, terus menelan si hitam itu dibawa ke dalam air. Dan Allah telah menyelamatkan aku dengan rahmat dan karunia-Nya. Sungguh Dia Maha Kuasa atas segala yang dikehendaki-Nya.
Kemudian aku dibawa gelombang sampai ke sebuah pulau, dan di sana aku memakan apa saja yang aku dapat dari pohon dan minum dari air tawar. Kemudian setelah 5 hari, aku melihat sebuah perahu. Lalu dari atas bukit aku melambai-lambaikan sepotong kain. Ketika mereka melihat lambaianku, mereka segera mendekatkan perahunya.
Lalu keluar dari perahu itu tiga orang yang akan menjemputku. Ketika aku sudah di atas perahu, tiba-tiba aku melihat anakku ini di atas tangan salah seorang penumpang. Karena tak dapat menahan diri aku segera mengambil anakku lalu kudekap dan kuciumi sambil berkata, “Inilah anakku dan belahan hatiku!”
Orang-orang yang ada di dalam perahu itu heran dalam berkata, ”Apakah kamu gila?” Demi Allah aku tidak gila. Lalu kuceritakan kisahnya dari awal hingga akhir, lalu mereka berkata, “Hai Nyonya, karena Anda telah memberitakan kepada kami hal-hal ajaib, kami pun akan menyampaikan kabar serupa kepadamu. Ketika kami menjalankan perahu dengan angin yang baik, tiba-tiba kami dihadang oleh binatang laut yang besar, sedang anak ini berada di atas pugngung binatang itu. Lalu ada suara, “Jika kamu tidak mengambil anak ini, dia akan binasa!” Maka salah seorang dari kami turun untuk mengambil anak ini, dan begitu telah kami ambil, binatang itu menyelam ke dalam air, dan kami sungguh merasa takjub atas kejadian ini, juga atas beritamu. Karena itu sejak kini kami berjanji kepada Allah tidak akan berbuat dosa dan maksiat, dan hari ini kami bertaubat. “Maka bertaubatlah semua pelaut yang ada dalam perahu itu.
Ada riwayat bahwa doa yang dibaca oleh wanita itu adalah, “Ya Lathif Ya Karim Biluthfikal Qadim fa inna qalbi alal ahdi muqim.”
Label:
cerita qalbu
KiTa SeMuA TeMpAyAn ReTak
Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak hanya dapat membawa air setengah penuh.
Selama 2 tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya. Dan merasa sedih sekali karena hanya memberikan setengah dari porsi yang seharusnya.
Setelah 2 tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.”
“Kenapa?” tanya si tukang air. Kenapa kamu merasa malu?”
“Aku hanya mampu, selama 2 tahun ini membawa setengah porsi air dari yang seharusnya karena keretakanku. Karena cacatku itu, aku telah membuatmu rugi.”
Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihnya ia berkata, “Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang pinggir jalan. Ia baru sadar akan hal itu. Dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor.
Untuk kedua kalinya tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air. Si tukang air berkata, “Apakah kamu memperhatikan bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu. Tapi kau tak pernah melihat bunga di sisi tempayan yang tak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu.
Setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kau mengairi benih-benih itu. Selama 2 tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu seperti adanya, majikan tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”
Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita sebagai hiasan-hiasan-Nya. Di mata Tuhan Yang Mahabijak, tak ada yang terbuang percuma.
Selama 2 tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya. Dan merasa sedih sekali karena hanya memberikan setengah dari porsi yang seharusnya.
Setelah 2 tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.”
“Kenapa?” tanya si tukang air. Kenapa kamu merasa malu?”
“Aku hanya mampu, selama 2 tahun ini membawa setengah porsi air dari yang seharusnya karena keretakanku. Karena cacatku itu, aku telah membuatmu rugi.”
Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihnya ia berkata, “Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang pinggir jalan. Ia baru sadar akan hal itu. Dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor.
Untuk kedua kalinya tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air. Si tukang air berkata, “Apakah kamu memperhatikan bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu. Tapi kau tak pernah melihat bunga di sisi tempayan yang tak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu.
Setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kau mengairi benih-benih itu. Selama 2 tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu seperti adanya, majikan tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”
Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita sebagai hiasan-hiasan-Nya. Di mata Tuhan Yang Mahabijak, tak ada yang terbuang percuma.
Label:
cerita qalbu
FiLsAFAt AnGkA
Manusia berawal dari satu ketiadaan, lalu terlahir, tumbuh, tua, dan kembali menjadi tiada. Jadi manusia pada hakikatnya tiada. Ia ibaratnya angka nol.
Angka satu menunjukkan eksistensi Tuhan Yang Satu. Satu adalah asal dari segala angka. Dua adalah satu sebanyak dua. Tiga adalah satu sebanyak tiga. Yang asli hanyalah satu.
Sekarang mari kita jajar angka nol. Tiga nol, seratus nol, satu kilometer angka nol, nilainya tetap nol juga. Nol tak punya makna. Ia adalah kehampaan. Tapi mari kita coba jajar angka nol di belakang angka satu. Satu nol menjadi sepuluh. Enam angka nol menjadi sejuta. Seratus angka nol menjadi….? Anda bisa mengitungnya sendiri. Maknanya apa?
Hidup kita sesungguhnya tak punya makna jika kita mengorientasikan segala perbuatan kita untuk selain Allah. Untuk jabatan, kekuasaan, gelar, wanita atau pria yang kita cintai atau apa pun selain Allah. Karena itu semua adalah kenihilan dan kepalsuan.
Bukankah segala sesuatu selain Allah adalah nol? Mulanya tiada dan suatu saat akan kembali menjadi tiada. Hidup kita hanya akan punya makna jika kita mengorientasikan segala perbuatan kita hanya untuk mengabdi pada Allah, Zat Yang Satu. Kita belajar untuk Allah. Kita berkata “tidak” pada kekuasaan zalim bukan untuk merebut kekuasaan itu sendiri tapi untuk sepenuhnya membela kebenaran Tuhan. Kita bekerja ikhlas karena Allah. Semua berasal dari Allah dan akan kita kembalikan kepada Allah. Bukankah Allah telah mengajarkan kalimat yang sangat indah kepada kita?
“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semata, Tuhan sekalian alam.”
Angka satu menunjukkan eksistensi Tuhan Yang Satu. Satu adalah asal dari segala angka. Dua adalah satu sebanyak dua. Tiga adalah satu sebanyak tiga. Yang asli hanyalah satu.
Sekarang mari kita jajar angka nol. Tiga nol, seratus nol, satu kilometer angka nol, nilainya tetap nol juga. Nol tak punya makna. Ia adalah kehampaan. Tapi mari kita coba jajar angka nol di belakang angka satu. Satu nol menjadi sepuluh. Enam angka nol menjadi sejuta. Seratus angka nol menjadi….? Anda bisa mengitungnya sendiri. Maknanya apa?
Hidup kita sesungguhnya tak punya makna jika kita mengorientasikan segala perbuatan kita untuk selain Allah. Untuk jabatan, kekuasaan, gelar, wanita atau pria yang kita cintai atau apa pun selain Allah. Karena itu semua adalah kenihilan dan kepalsuan.
Bukankah segala sesuatu selain Allah adalah nol? Mulanya tiada dan suatu saat akan kembali menjadi tiada. Hidup kita hanya akan punya makna jika kita mengorientasikan segala perbuatan kita hanya untuk mengabdi pada Allah, Zat Yang Satu. Kita belajar untuk Allah. Kita berkata “tidak” pada kekuasaan zalim bukan untuk merebut kekuasaan itu sendiri tapi untuk sepenuhnya membela kebenaran Tuhan. Kita bekerja ikhlas karena Allah. Semua berasal dari Allah dan akan kita kembalikan kepada Allah. Bukankah Allah telah mengajarkan kalimat yang sangat indah kepada kita?
“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semata, Tuhan sekalian alam.”
Label:
cerita qalbu
ShALaT TeRnYaTa PeNoRmAL OTaK
Seorang dokter di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang ditemuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut hingga seperti tak bisa diterima oleh akal pikiran.
Dia adalah seorang dokter neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin dengan pengobatan secara Islami. Karena itu dia membuka sebuah klinik yang diberi nama “Pengobatan Melalui Al-Quran”. Klinik ini menggunakan obat-obatan seperti yang diisyaratkan Al-Quran. Antara lain berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, dokter itu mengemukakan bahwa sewaktu kajian saraf yang ia lakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu, akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang, yaitu ketika sujud.
Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut menurut kadar waktu sembahyang yang diwajibkan Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otaknya tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Karena itu, penciptaan manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya”, karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi yang bukan beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal, sebenarnya di dalam suatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan ketika membuat keputusan. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya, walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka. Maka tidak heranlah kalau timbul bermacam-macam gejala sosial saat ini.
Dia adalah seorang dokter neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin dengan pengobatan secara Islami. Karena itu dia membuka sebuah klinik yang diberi nama “Pengobatan Melalui Al-Quran”. Klinik ini menggunakan obat-obatan seperti yang diisyaratkan Al-Quran. Antara lain berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, dokter itu mengemukakan bahwa sewaktu kajian saraf yang ia lakukan, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara lebih normal.
Setelah membuat kajian yang memakan waktu, akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang, yaitu ketika sujud.
Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut menurut kadar waktu sembahyang yang diwajibkan Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otaknya tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Karena itu, penciptaan manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam “sepenuhnya”, karena sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.
Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang apalagi yang bukan beragama Islam, walaupun akal mereka berfungsi secara normal, sebenarnya di dalam suatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan ketika membuat keputusan. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya, walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka. Maka tidak heranlah kalau timbul bermacam-macam gejala sosial saat ini.
Label:
cerita qalbu
Langganan:
Komentar (Atom)


